Sabtu, 16 Februari 2013
Posts by : Admin
Antara Amanah dan Khianat
Kata amanah seakar dengan kata iman. Ini
berarti sikap amanah mempunyai korelasi erat dengan iman seseorang. Orang
beriman pasti memiliki sifat amanah. Orang yang tidak amanah berarti tidak ada
iman dalam dirinya, meskipun lidahnya menyatakan beriman. Allah berfirman, ''Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul
(Muhammad), dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui.'' (QS 8: 27).
Posts by : Admin
Sirah Nabi Muhammad-Secercah Sinar di Aqabah
Muhammad memiliki darah Yatsrib. Kakeknya, Abdul Muthalib, adalah putra
perempuan Khazraj paling disegani, Salma. Di saat Muhammad dimusuhi
masyarakatnya sendiri di Mekah, orang-orang Yatsrib tengah mencari figur
pemimpin yang dapat menyatukan mereka. Muhammad adalah figur yang memenuhi
harapan itu.
Proses pencarian pemimpin itu berlatar pada kemelut yang
menimpa bangsa Arab di Yatsrib, yang terbagi atas kabilah Khazraj dan Aus.
Berbeda dengan masyarakat Mekah yang cenderung kasar dan berprofesi dari
pedagang hingga perampok, orang-orang Yatsrib umumnya adalah petani yang santun
dan lembut hati. Namun mereka baru mengalami tragedi memilukan, yakni
pertempuran antara bani Khazraj dan Aus yang berpuncak pada insiden Buth'ah.
Pada mulanya, kedua kabilah itu hidup rukun. Mereka umumnya hanya
pekerja kecil. Sedangkan perekonomian dan kehidupan sosial dikendalikan Yahudi.
Namun Yahudi dihancurkan kerajaan Romawi, termasuk di Yatsrib. Romawi bahkan
menggunakan orang-orang Aus dan Khazraj untuk menggusur posisi Yahudi.
Orang-orang Yahudi tak ingin kehilangan kendali atas kota itu. Maka mereka
memprovokasi kedua kabilah tersebut sehingga perang.
Posts by : Admin
Sirah Nabi Muhammad-Bersama Khadijah
Muhammad digambarkan sebagai seorang berperawakan sedang. Tidak kecil dan tidak
besar. Rambutnya hitam berombak dengan cambang lebar. Matanya hitam, roman
mukanya seperti selalu merenung. Ia gemar pula berhumor, namun tak pernah sampai
tertawa terbahak yang membuat gerahamnya tampak. Ia juga tak pernah meledak
marah. Kemarahannya hanya terlihat pada raut muka yang serius serta keringat
kecilnya di dahi. Muhammad inilah yang dipertimbangkan Khadijah sebagai
suaminya.
Saat itu Khadijah binti Khuwailid berusia 40 tahun -15 tahun
lebih tua dibanding Muhammad. Ia pengusaha ternama di Mekah. Bisnisnya
menjangkau wilayah Syria -daerah yang menjadi persimpangan antara "Jalur Sutera"
Cina-Eropa dengan jalur Syria-Yaman. Ia cantik, lembut namun sangat disegani
masyarakatnya. Orang-orang Mekah menjulukinya sebagai "Ath-Thahirah" (seorang
suci) dan "Sayyidatul Quraish" (putri terhormat Quraish)." Khadijah dan Muhammad
sama-sama keturunan Qushay.
Khadijah lalu menyampaikan keinginan menikah
tersebut pada Muhammad, melalui Nufaisa -sahabatnya. Muhammad sempat gamang. Ia
tidak punya apa-apa untuk menikah. Namun kedua belah pihak keluarga mendukung
mereka. Dengan mas kawin 20 unta, Muhammad menikahi Khadijah. Paman Khadijah,
Umar bin Asad menjadi wali lantaran Khuwailid telah meninggal sebelum Perang
Fijar. Muhammad kemudian tinggal di rumah Khadijah.
Posts by : Admin
Biar Cinta itu Bermuara Dengan Sendirinya
Kenapa tak pernah kau tambatkan
perahumu di satu dermaga?
Padahal
kulihat, bukan hanya satu
pelabuhan tenang yang mau menerima
kehadiran
kapalmu!
Kalau dulu memang pernah ada
satu pelabuhan kecil, yang
kemudian
harus kau lupakan,
mengapa tak kau cari pelabuhan lain,
yang
akan memberikan rasa damai yang lebih?
Seandainya kau mau,
buka tirai di
sanubarimu, dan kau akan tahu,
pelabuhan mana yang ingin kau singgahi untuk
selamanya,
hingga pelabuhan itu jadi rumahmu,
rumah dan pelabuhan
hatimu.
(Judul Puisi " Pelabuhan " karya Tyas Tatanka, kumpulan puisi
7 penyair serang)
Matanya berkaca-kaca ketika perempuan itu selesai
membaca dan merenungi isi puisi itu. Dulu sekali perempuan itu telah pernah
berharap pada seorang laki-laki yang dia yakin baik dan hanif, ada kilasan -
kilasan di hatinya yang mengatakan bahwa mungkin dialah sosok yang selama ini
dicari.. dialah sosok yang tepat untuk mengisi hari harinya kelak dalam bingkai
pernikahan.
Posts by : Admin
Bunga Istimewa Hanya Untuk Yang Istimewa
Bunga adalah simbol kesegaran, keceriaan dan kebahagiaan. Bisa jadi ada makna
yang lebih dalam dari penamaan Rasulullah atas putri tercintanya, Fatimah Az
Zahra. Az Zahra sendiri berarti “bunga”. Tidaklah mengherankan jika Fatimah
menjadi anak yang paling disayang dibanding saudara-saudara Fatimah lainnya. Hal
itu terlihat dari ungkapan Rasulullah, “Siapa yang membuatnya sedih, berarti
juga membuat aku sedih, dan barang siapa menyenangkannya, berarti menyenangkanku
pula”.
“Bunga” Fatimah yang tumbuh dan berkembang dalam binaan langsung
dari ayahanda Rasul yang baik, lemah lembut dan terpuji menjadikannya seorang
gadis yang juga penuh kelembutan, berwibawa, mencintai kebaikan plus akhlak
terpuji meneladani sang ayah. Maka tidaklah aneh, bunga yang dinisbatkan Rasul
menjadi wanita penghulu surga itu menjadi primadona di kalangan para sahabat
Rasulullah.
Tercatat, beberapa sahabat utama seperti Abu Bakar dan Umar
bin Khattab pernah mencoba melamar Fatimah. Hanya saja, sayangnya dengan halus
Rasulullah menolak lamaran para sahabat itu. Hingga akhirnya datanglah Ali bin
Abi Thalib untuk meminang Fatimah. “Aku mendatangi Rasulullah untuk meminang
putri beliau, yaitu Fatimah. Aku berkata: Demi Allah aku tidak memiliki apa-apa,
namun aku ingat kebaikan Rasulullah, maka aku beranikan diri untuk meminangnya”.
Akhirnya, Rasulullah pun menerima pinangan Ali meski hanya mempersembahkan baju
besi al khuthaimah (yang juga merupakan pemberian Rasul).
Posts by : Admin
Ketika Bidadari Turun ke Bumi
Dalam buku Tamasya ke Surga, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengisahkan tentang
bidadari-bidadari surga. Bidadari-bidadari itu adalah wanita suci yang
menyenangkan dipandang mata, menyejukkan dilihat, dan menentramkan hati setiap
pemiliknya. Rupanya cantik jelita, kulitnya mulus. Ia memiliki akhlak yang
paling baik, perawan, kaya akan cinta dan umurnya sebaya. Siapakah yang orang
yang beruntung mendapatkannya? Siapa lagi kalau bukan orang-orang yang syahid
karena berjihad di jalan Allah, orang-orang yang tulus dan ikhlas membela agama
Allah.
Sebagian kita mungkin berfikir, kapan kita berjumpa dengan
bidadari-bidadari itu, apakah ia akan kita miliki, adakah ia sedikit diantara
mereka mendiami bumi sekarang ini?
Bidadari-bidadari itu telah turun ke
bumi. Semenjak Islam mulai bangkit lagi di bumi ini. Bidadari-bidadari itu
menghias diri setiap hari. Dia berwujud manusia yang berhati lembut,
menyenangkan dipandang mata, menyejukkan dilihat, menentramkan hati setiap
pemiliknya. Dialah wanita sholehah yang menjaga kesucian dirinya. Seperti apakah
bidadari bumi itu? Bisakah kita mengikuti langkahnya, apakah dia anak, adik,
keponakan perempuan atau apakah ia istri dan ibu kita, atau ia hanya berupa
angan yang sebenarnya bisa kita realisasikan, tapi syetan kuat
menahan?
Langganan:
Postingan (Atom)